Universitas Jember Jadi Varian Anggrek Dendrobium Unej Excellence Masih Ada Keturunan Ken Arok

SURYA.CO.ID, JEMBER - Dendrobium unej excellence, demikian nama varietas anggrek baru dari Universitas Jember (Unej). Dendrobium Unej Excellence diluncurkan dan dikenalkan ke publik, Jumat (5/11/2021). Karena masih pandemi, pengenalan anggrek dendrobium milik Unej tersebut dilakukan dalam sebuah pameran virtual.

SURYA menyaksikan langsung si anggrek cantik itu di Kantor UPT Agrotechnopark Universitas Jember, ketika bunga tersebut dikenalkan ke publik secara virtual. Bahkan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna juga melihat dan meluncurkan Dendrobium itu secara virtual dari ruang kerjanya di Kantor Rektorat Unej.

Dendro - begitu Dendrobium Unej Excellence biasa disebut - bertengger cantik di sebuah etalase tanpa kaca. Seperti namanya, Dendrobium Unej Excellence memang terlihat ekselen, dan anggun. Daunnya yang hijau mengkilat terlihat sangat sehat, serumpun bunga keriting tumbuh menjulang.

Cokelat dan hijau menjadi warna utama bunga Dendrobium Unej Excellence. Dendro menjadi varietas ketiga yang di belakang namanya ada embel-embel 'Unej'. Tentu saja nama ini menjadi nama ilmiah dari varian anggrek tersebut.

Karena pada tahun 2019, Unej meluncurkan Dendrobium Unej 1, dan Dendrobium Unej 2. "Dan sekarang kami meluncurkan Dendrobium Unej Excellence," ujar Kepala UPT Agrotechnopark Unej Usmadi kepada SURYA, Jumat (5/11/2021).

Dendrobium Unej Excellence tentunya menjadi nama ilmiah dari dendrobium itu sendiri. Menjadi nama resmi, karena varietas itu secara resmi tercatat atau teregister secara internasional melalui The Royal Horticultural Society, Inggris. Sertifikat anggrek hibrida Dendrobium Unej Excellence itu keluar pada 11 Oktober 2021.

Parawita Dewanti, peneliti anggrek tersebut menuturkan, Dendrobium Unej Excellence merupakan hasil persilangan. Dan tidak main-main, ada trah Ken Arok untuk menghasilkan varian anggrek hibrida ini.

Maksudnya, Dendrobium Unej Excellence merupakan hasil dari persilangan jenis Dendrobium Ken Arok dan Dendrobium Ly.

Parawita mengatakan, membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk menghasilkan varietas hibrida tersebut. "Dimulai dari proses persilangan sampai dengan biji membutuhkan waktu sekitar 4 bulan. Kemudian 1 tahun untuk tebar biji sampai pembibitan," terang Parawita.

Kemudian membutuhkan waktu 2 tahun untuk sampai berbunga. "Jadi total 3 - 4 tahun mulai dari proses persilangan jantan dan betina atau orangtuanya, sampai berbunga cantik. Sampai akhirnya lolos di proses registrasi. Register varietas anggrek hibrida ini bisa dilakukan, salah satu syaratnya, asal usul bunganya diketahui. Bahasa awamnya, bapak dan ibunya diketahui," ujar Parawita.

Tidak hanya bapak dan ibu dari Dendrobium Unej Excellence yang terlacak, sampai ke kakek dan neneknya juga diketahui silsilahnya.

Parawita yang sehari-hari mengajar di Fakultas Pertanian Universitas Jember menegaskan, setelah dikenalkan, Dendrobium Unej Excellence bisa dikembangbiakkan. Siapa saja, imbuhnya, bisa memiliki varietas tersebut.

"Meskipun anggrek di manapun, dan dimiliki siapa saja, namanya tidak akan berubah dan tetap Dendrobium Unej Excellence. Ini keistimewaan dari sebuah anggrek jika sudah teregister," tegasnya.

Anggrek hibrida baik melalui persilangan maupun kultur jaringan, merupakan upaya dari para akademisi, seperti peneliti di UPT Agrotechnopark Unej untuk menjaga keanekaragaman hayati milik Indonesia, termasuk anggrek.

Peluncuran Dendrobium Unej Excellenceitu sekaligus dalam rangkaian peringatan Dies Natalis Unej ke-57, dan satu dekade UPT Agrotechnopark Unej. ****

0 Response to "Universitas Jember Jadi Varian Anggrek Dendrobium Unej Excellence Masih Ada Keturunan Ken Arok"

Post a Comment