WHO Sebut Kaltara Provinsi Transmisi Komunitas Covid Tertinggi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia dengan level transmisi komunitas virus corona (covid-19) sedang alias CT2. Sementara 33 provinsi lainnya berada pada level rendah atau CT1.
Untuk menghitung tingkat transmisi komunitas, terdapat tiga kriteria yang harus diperhatikan. Pertama, kasus konfirmasi baru per 100.000 penduduk setiap pekannya. Kedua, angka kejadian rawat inap baru per 100.000 populasi per pekan. Ketiga, jumlah kematian warga akibat terinfeksi covid-19 per 100.000 penduduk per pekan.
"Selama 18-24 Oktober, Kalimantan Utara adalah satu-satunya provinsi dengan transmisi komunitas tingkat sedang (CT2), dengan insiden 24,1 per 100.000 penduduk," tulis laporan WHO dalam situs resmi dikutip, Jumat (29/10).
WHO menjelaskan, berdasarkan pedoman sementara mereka, temuan ini mengindikasikan ada risiko sedang infeksi covid-19 untuk populasi umum di Kaltara, serta insiden moderat dari kasus yang didapat secara lokal dan tersebar luas yang terdeteksi dalam periode dua pekan sebelumnya.
"Sisanya 33 provinsi berada di level transmisi komunitas 1 (CT1) selama periode pelaporan ini," lanjut WHO.
Kaltara juga memperoleh catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai provinsi dengan jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona mingguan yang cukup tinggi di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data milik Kemenkes per 27 Oktober 2021, terlihat positivity rate di Kaltara mencapai 1,74 persen dengan 6.950 warga yang diperiksa dalam sepekan. Jumlah itu merupakan urutan kedua tertinggi setelah Kalimantan Barat dengan positivity rate mencapai 1,95 persen dalam sepekan terakhir.
Keterisian RS Kaltara Masih di Atas 10 PersenKementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat Kaltara sebagai satu dari tiga provinsi di Indonesia masih memiliki tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) isolasi rujukan pasien Covid-19 yang berada di atas 10 persen. Dua provinsi lain adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
Hal itu diketahui berdasarkan data laporan harian terkini Kemenkes per 27 Oktober 2021. BOR tempat tidur isolasi pasien covid-19 di NTT mencapai 15 persen, sementara untuk keterisian tempat tidur perawatan pasien Intensive Care Unit (ICU) berada di 7 persen.
Kemudian, Papua dengan keterisian tempat tidur isolasi covid-19 mencapai 13 persen, serta keterisian ICU 17 persen yang merupakan persentase tertinggi di Indonesia untuk BOR ICU covid-19.
Selanjutnya, provinsi dengan tingkat keterisian tempat tidur isolasi covid-19 tertinggi ketiga adalah Kaltara dengan keterisian 13 persen. Sementara keterisian ICU covid-19 di Kaltara hanya 2 persen.
Secara kumulatif, rata-rata keterisian tempat tidur RS covid-19 secara nasional tercatat berada di 4 persen untuk ruang isolasi covid-19, dan 7 persen terisi untuk ICU covid-19 di Indonesia.
Dengan melihat kondisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa jumlah BOR RS rujukan di Indonesia sudah amat melandai dibandingkan 2-3 bulan lalu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas aman untuk BOR RS Covid-19 yakni sebesar 60 persen.
Adapun Kemenkes juga mencatat sejumlah provinsi juga mencatat nol persen keterisian rumah sakit baik isolasi maupun ICU Covid-19. Gorontalo merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang nol perawatan di ruang isolasi covid-19.
Sementara untuk keterisian nol persen khusus ICU Covid-19, Kemenkes mencatat empat provinsi yang masuk kategori ini. Mereka yakni Sulawesi Barat, Bengkulu, Papua Barat, dan juga Gorontalo.
(khr/kid)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "WHO Sebut Kaltara Provinsi Transmisi Komunitas Covid Tertinggi"
Post a Comment